Hangang River Love Story
by Halona Mio
by Halona Mio
“Nae yeoja chinguga dwae jullae1?”
tanya Kang Min Hyuk dengan tatapan penuh harap kepada gadis yang berdiri di
hadapannya.
Min
Hyuk terdiam beberapa saat karena gadis itu tak langsung menjawab. Gadis itu
mencoba menghindari tatapan Min Hyuk dengan menundukkan kepalanya dan mengalihkan
pandangannya ke permukaan air Sungai Han yang memantulkan cahaya mentari senja
berwarna kuning kemerahan. Merasa tak sanggup lagi menyembunyikan kekecewaan
yang mulai terpancar di raut wajahnya, ia memutuskan untuk membalikkan badannya
membelakangi Min Hyuk.
“Ani2,” desah
gadis itu memberikan jawaban singkatnya. Tanpa mengucapkan apapun lagi, ia
melangkah pergi meninggalkan Min Hyuk tanpa sekalipun menoleh ke belakang
Min
Hyuk terpaku menatap kepergian gadis itu. Lidahnya terasa kelu, hingga tak
sanggup memanggil gadis itu untuk memintanya kembali. Tubuhnya terasa kaku,
hingga tak sanggup berlari mengejar gadis itu. Hatinya terasa sesak, seperti
tertimpa gundukan tanah setinggi bukit. Ia sama sekali tidak menyangka akan menerima
penolakan seperti ini.
Selama
beberapa saat, Min Hyuk berdiri mematung dengan pikiran kosong, hingga akhirnya
ia teringat sesuatu. Ia berbalik ke belakang dan menghampiri teman-temannya
yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang. Di hadapan mereka, Min
Hyuk memaksakan diri untuk tersenyum dan bersikap seolah semuanya baik-baik
saja. Ia merasa sangat malu hingga tak sanggup untuk mengakui kepada mereka
kalau saat ini hatinya benar-benar hancur.
~o0O0o~
Lee
Soo Young diam-diam memandangi Min Hyuk yang sedang asyik mengobrol dengan
teman sekelasnya. Min Hyuk sama sekali tidak menyadari kalau sejak tadi Soo
Young terus memperhatikannya. Min Hyuk tampak ceria seperti biasa.
Soo
Young menghela nafas panjang dan mengalihkan pandangannya ke luar jendela untuk
menatap birunya langit. Ia berusaha menenangkan dirinya, karena saat ini ia
merasa tersiksa dengan sikap Min Hyuk kepadanya. Meskipun ia merasa sedikit
bersalah pada Min Hyuk, tapi sekarang ia merasa benar-benar kesal. Sejak hari
itu, Min Hyuk benar-benar mengabaikannya. Min Hyuk tak pernah menghubunginya
lagi, bahkan saat mereka berpapasan Min Hyuk hanya diam saja. Soo Young
benar-benar tidak mengerti apa yang sedang ada di dalam pikiran Min Hyuk.
~o0O0o~
Min
Hyuk mencuri pandang ke arah Soo Young sambil mengobrol dengan teman dekatnya.
Soo Young terlihat sedang duduk melamun dan menatap ke luar jendela.
Sudah
3 bulan berlalu sejak hari itu, tapi sampai sekarang Min Hyuk masih belum bisa
melupakan Soo Young. Min Hyuk merasa frustasi memikirkannya, ia benar-benar
tidak menyangka kalau akhirnya harus seperti ini. Ia masih sering memikirkan Soo
Young dan selalu teringat saat-saat menyenangkan yang ia lalui bersama Soo
Young.
Min
Hyuk mulai dekat dengan Soo Young sejak awal liburan musim panas lalu. Mereka berdua
tidak sengaja bertemu di sebuah taman dekat rumah mereka. Saat itu mereka baru menyadari
kalau jarak di antara rumah mereka cukup dekat. Mereka berdua mulai mengobrol dan
menemukan banyak kecocokan. Sejak itu mereka jadi sering bertemu dan menghabiskan
waktu berdua.
Min
Hyuk memutuskan untuk menyatakan cintanya pada Soo Young saat liburan musim
panas berakhir. Ia sangat yakin kalau Soo Young akan menerimanya karena ia
merasa Soo Young juga memiliki perasaan terhadapnya. Tanpa pikir panjang ia
mengajak teman-temannya untuk menyaksikan pernyataan cintanya pada Soo Young.
Min Hyuk ingin teman-temannya tahu bahwa gadis yang sudah ia sukai sejak awal
semester sekarang bisa jadi miliknya. Min Hyuk hanya bisa menghela nafas
mengingat kejadian setelah itu.
“Hei,
dengerin aku ngomong nggak sih!” kata Yong Jae merasa kesal karena merasa diabaikan
oleh Min Hyuk.
“Eh,
kenapa? Kamu tadi ngomong apa? Aku lagi ngantuk nih, semalam kurang tidur,” kata
Min Hyuk pura-pura menguap dan meregangkan tangannya.
“Kurang
tidur? Kenapa?” tanya Yong Jae menatapnya dengan penasaran.
“Ah,
nggak apa-apa kok. Kamu tadi ngomongin apa?” tanya Min Hyuk mengalihkan
pembicaraan. Mana mungkin dia bilang ke Yong Jae kalau semalam dia tidak bisa tidur
gara-gara terus memikirkan Soo Young.
“Aku
mau nyatain perasaanku ke Soo Young,” kata Yong Jae dengan wajah gembira.
“Apa?”
Min Hyuk tidak sadar menaikkan nada suaranya karena tidak dapat menutupi
keterkejutannya. Yong Jae jadi ikut terkejut melihat reaksi Min Hyuk.
“Kenapa?
Bukannya kamu udah nggak suka lagi sama Soo Young?” kata Yong Jae dengan
tatapan menyelidik.
“Ah,
udah pasti lah. Aku cuma kaget tiba-tiba kamu bilang pengen nyatain perasaanmu,”
kata Min Hyuk mencoba menutupi perasaannya.
“Aku
juga nggak ngerti. Akhir-akhir ini dia kelihatan tambah cantik, bikin aku jadi
tambah suka sama dia. Pokoknya aku harus cepat nyatain perasaanku, aku nggak mau
sampai keduluan cowok lain,” kata Yong Jae terlihat sungguh-sungguh.
“Terus,
kapan rencananya kamu bilang ke dia?” tanya Min Hyuk mulai cemas.
“Sabtu
malam nanti aku mau ngajak dia makan malam, abis itu rencananya aku mau ajak dia
jalan-jalan di tepi Sungai Han buat nyatain perasaanku. Gimana menurutmu?” tanya
Yong Jae meminta pendapat Min Hyuk.
“Ah,
pasti dia suka,” kata Min Hyuk mendesah pasrah, teringat saat terakhirnya
bersama Soo Young di tempat itu.
“Apa
menurutmu dia bakal nolak aku juga?” Yong Jae mulai memasang raut wajah yang
terlihat cemas karena ia tahu Min Hyuk ditolak di tempat itu. “Tapi kayaknya
enggak sih, aku rasa dia juga suka sama aku,” kata Yong Jae menyemangati
dirinya sendiri.
Setelah
itu Yong Jae mulai bicara kesana kemari sambil tersenyum-senyum nggak jelas.
Min Hyuk hanya pura-pura mendengarkan sambil sesekali menanggapi namun
sebenarnya ia sudah tidak fokus dengan apapun yang dibicarakan Min Hyuk.
“Semoga
aja Soo Young nolak kamu juga,” batin Min Hyuk menenangkan dirinya sendiri,
meskipun ia mulai merasa tidak yakin.
Sebenarnya
Min Hyuk tahu kalau selama 2 bulan terakhir ini Yong Jae terus berusaha
mendekati Soo Young. Tapi dia tidak tahu harus melakukan apa untuk menghentikan
Yong Jae. Min Hyuk menyesali sikapnya yang kekanak-kanakkan. Padahal Soo Young
sudah berusaha bersikap baik dan meminta maaf padanya, tapi ia terus berusaha
mengindari Soo Young.
Min
Hyuk sadar selama ini ia hanya membohongi perasaannya sendiri, sampai saat ini ia
masih menyukai Soo Young. Sekarang, ia mulai dilanda perasaan cemas karena
takut kalau ternyata Soo Young juga menyukai Yong Jae. Ia masih merasa tidak
rela jika Soo Young harus bersama cowok. Akhirnya Min Hyuk memiliki rencana
bodoh untuk mengikuti Soo Young dan Yong Jae di hari Sabtu malam.
~o0O0o~
Pemandangan Sungai Han pada malam
itu sangat indah. Suasana romantis dipancarkan dari sorotan lampu yang menawan.
Di sana terdapat air mancur raksasa yang menimbulkan warna-warna seperti
pelangi, membuat suasana malam itu semakin mempesona.
Soo
Young dan Yong Jae melangkah perlahan menyusuri tepian Sungai Han sambil
bersenda gurau. Sementara itu, tidak jauh dari sana Min Hyuk mengawasi gerak
gerik mereka berdua. Hatinya terasa sakit melihat kedekatan mereka berdua. Ia
bertanya-tanya pada dirinya sendiri kenapa ia malah menyiksa dirinya sendiri
dengan melakukan hal bodoh seperti ini.
Min Hyuk merasa bimbang menentukan
langkah apa yang akan ia ambil selanjutnya. Semakin lama berpikir, ia jadi
semakin merasa resah. Ia takut jika terlalu lama berdiam diri seperti ini maka semuanya
akan terlambat. Akhirnya tanpa berpikir panjang lagi dia bergegas menyusul Yong
Jae dan Soo Young.
~o0O0o~
Soo
Young tersentak kaget ketika tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang dari
belakang. Ia sangat terkejut ketika menoleh dan melihat orang yang menarik
tangannya ternyata adalah Min Hyuk.
“Aku
pinjam dia dulu sebentar,” kata Min Hyuk tanpa pikir panjang lagi . Tanpa
menunggu jawaban dari Yong Jae, ia segera menarik tangan Soo Young untuk
meninggalkan tempat itu.
Tanpa
mengatakan sepatah kata pun, Min Hyuk terus berjalan menggandeng Soo Young. Min
Hyuk sibuk memikirkan apa yang akan di lakukannya setelah ini. Ia hanya mencoba
membawa Soo Young pergi menjauh dari Yong Jae tanpa benar-benar tahu harus
pergi kemana.
Soo
Young yang sedari tadi hanya diam dan tidak melawan, mulai merasa tidak sabar. Ia
bertanya-tanya kemana sebenarnya Min Hyuk akan membawanya pergi. Sedari tadi
mereka berdua cuma berputar-putar di sepanjang tepian Sungai Han.
“Berhenti.
Sebenarnya kamu mau membawaku kemana?” tanya Soo Young sambil berusaha
melepaskan genggamannya dari tangan Min Hyuk.
Min
Hyuk berhenti berjalan dan melepaskan tangan Soo Young. Ia baru menyadari kalau
Soo Young merasa kesakitan karena sejak tadi ia menggengam tangannya terlalu
erat.
“Aku
tidak tahu,” kata Min Hyuk dengan ekspresi bingung.
“Apa?
Terus kenapa tadi kamu bawa aku ke sini? Mendingan aku balik lagi ke tempat
Yong Jae, aku rasa dia masih nungguin aku,” kata Soo Young segera berbalik dan beranjak
pergi meninggalkan Min Hyuk.
“Gajima3!” teriak Min Hyuk
membuat Soo Young menghentikan langkahnya.
“Kenapa
lagi?” tanya Soo Young dengan kesal sambil membalikkan badannya ke arah Min
Hyuk.
“Yong
Jae mau nembak kamu? Apa kamu bakal nerima dia?” tanya Min Hyuk mengabaikan
pertanyaan Soo Young.
Soo
Young terdiam sebentar karena merasa bingung. Lalu kemudian ia balik bertanya
kepada Min Hyuk, ”Memangnya kenapa kalau aku nerima dia?”
Min
Hyuk terdiam beberapa saat, sebenarnya ia memang tidak berhak melarang Soo
Young untuk dekat dengan siapapun. Ia hanya menghela nafas karena tidak tahu
harus menjawab apa.
“Geuraedo saranghae4. Aku
nggak bisa berhenti mikirin kamu,” kata Min Hyuk akhirnya memutuskan untuk mengakui
perasaannya.
“Lalu
kenapa selama ini kamu terus menghindari aku?” tanya Soo Young masih merasa
tidak puas dengan jawaban Min Hyuk.
“Terus
aku mesti gimana? Tiap kali melihatmu aku merasa kecewa dan sakit hati. Aku
pikir saat itu kamu juga menyukaiku, tapi ternyata aku salah. Aku nggak sanggup
kalo harus berdiri di sampingmu hanya sebagai teman karena aku tahu aku
berharap lebih dari itu.” kata Min Hyuk mencurahkan semua perasaannya.
“Maaf,
aku nggak ada maksud seperti itu,” kata Soo Young merasa bersalah.
“Apa
kamu juga bakal melakukan hal yang sama pada Yong Jae? Memberinya harapan
kemudian mencampakkannya?” kata Min Hyuk tidak menyadari kata-katanya terdengar
sinis.
“Aku
nggak akan melakukan itu pada Yong Jae,” kata Soo Young tersenyum sedih
mendengar tuduhan seperti itu dari mulut Min Hyuk.
“Apa
kamu mau nerima dia?” tanya Min Hyuk mencoba bersikap tenang meskipun hatinya
mulai terasa sesak.
Soo
Young hanya menggeleng sambil tersenyum, “Aku nggak perlu nolak atau nerima
dia, karena dia nggak akan nembak aku.”
“Aku
minta tolong sama dia, gimana caranya supaya kamu nggak menghindari aku lagi.
Aku nggak nyangka dia bakal ngelakuin sejauh ini. Tapi kayaknya dia berhasil, akhirnya
kamu ngomongin semuanya,” Soo Young mencoba mnjelaskan begitu melihat ekspresi
Min Hyuk yang kebingungan.
Min
Hyuk terdiam sesaat. Ia menyesali ucapannya tadi, ”Maaf kalau selama ini aku
terlalu pengecut dan selalu berusaha menghindar. Apa sekarang kita masih bisa
jadi teman dekat kayak dulu lagi?” tanya Min Hyuk agak ragu dengan pertanyannya
sendiri.
“Babo5. Sebenarnya dulu aku
nolak kamu bukan gara-gara aku nggak suka sama kamu. Aku ngerasa malu dan
kecewa gara-gara kamu ngajakin temen-temen cowokmu. Aku pikir kamu bakal
nyatain perasaanmu saat kita berduaan aja. Tapi bahkan setelah aku kasih jawaban
kayak gitu, kamu sama sekali nggak coba buat manggil atau ngejar aku. Waktu aku
mau minta maaf dan ngejelasin semuanya kamu terus menghindar,” kata Soo Young
menjelaskan semuanya panjang lebar.
Min
Hyuk terpana mendengar penjelasan Soo Young. Ia tersenyum-senyum sendiri
menyadari kebodohannya selama ini. Sudah saatnya ia mengakhiri semua itu.
“Nae yeoja chinguga dwae jullae1?”tanya
Min Hyuk sekali lagi dengan percaya diri. Ia merasa yakin kali ini jawabannya
akan berbeda.
Soo
Young terdiam sesaat. Ia menatap Min Hyuk, kemudian mengangguk sambil tersenyum
malu.
“Babo5,” kata Soo Young
mencoba menghilangkan suasana canggung di antara mereka. Mereka berdua tertawa
lepas, merasa bahagia sekaligus geli menyadari kebodohan mereka selama ini.
~o0O0o~
Glosarium:
1
Maukah kamu menjadi pacarku?
2
Tidak
3
Jangan pergi
4
Aku masih mencintaimu